Oxomedia, Manila, – Lebih 5.000 orang mengungsi saat badai Dujuan melanda Filipina selatan. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Minggu (21/2), badai tropis Dujuan membawa angin maksimum hingga 65km / jam saat bergerak ke barat laut di selatan Filipina.
“Lebih dari 5.000 orang telah melarikan diri ke tempat penampungan sementara di Filipina selatan saat badai tropis Dujuan membawa hujan lebat, menenggelamkan puluhan desa,” kata badan manajemen dan pengurangan risiko bencana negara itu.
Menurut laporan awal, dua wilayah dilanda badai, termasuk pusat pertambangan nikel di negara itu, Caraga. Banjir juga merusak beberapa rumah dan jembatan di provinsi Surigao del Sur.
“Dujuan membawa angin maksimum hingga 65 kilometer per jam dan hembusan hingga 80km / jam saat bergerak ke barat laut di atas Filipina selatan,” kata biro cuaca.
Biro cuaca menambahkan Dujuan diperkirakan masih mempertahankan kekuatannya dalam 12 jam ke depan. Namun, kemungkinan badai melemah akibat depresi tropis belum dikesampingkan.
Badai itu diperkirakan mendarat di provinsi timur Kepulauan Dinagat-Samar-Leyte Timur pada Senin pagi. Cuaca buruk juga memicu pembatalan setidaknya 36 penerbangan domestik.
Gelombang laut ganas menyebabkan petugas penjaga pantai menunda perjalanan feri. Ombak juga menyebabkan lebih dari 2.000 penumpang terdampar di berbagai pelabuhan di Filipina timur.
Kepulauan Asia Tenggara mengalami sekitar 20 badai tropis setiap tahun.Topan terkuat yang melanda negara itu adalah Topan Haiyan, yang menewaskan lebih dari 6.300 orang. Haiyan pernah membuat lebih dari empat juta orang mengungsi pada November 2013. (BOB/Beritasatu.com)