Oxomedia, MEDAN— Pelatih biliar Sumatera Utara, Akhiruddin Aritonang alias Choki, maupun kuasa hukumnya, diminta bersikap arif dengan mengurungkan niat melaporkan Gubernur Edy Rahmayadi ke polisi.
Diketahui, rencana itu merupakan buntut dari kekesalan Choki terhadap Gubernur Edy, yang menjewer kupingnya saat acara pemberian tali asih para atlet yang bertarung di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX lalu, di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (27/12/2021).
“Pelatih biliar saudara Choki untuk rencana pelaporan perbuatan tidak menyenangkan sebaiknya ditangguhkan aja karena sangat memalukan diri kita sendiri sebagai warga masyarakat Sumut yang dipimpin oleh Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut,” kata Hendrick PS Napitupulu selaku praktisi hukum kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).
Sebagai warga Sumut, ia merasa perlu mengingatkan Choki agar permasalahan tersebut tidak diperlebar dan cukup diselesaikan secara kekeluargaan saja.
“Oleh karena gubernur Sumut adalah Pembina Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Utara dan baik atlit maupun pelatih ada didalamnya,” katanya.
Menurutnya, kalaupun Choky yang diketahui juga merupakan Wakil Sekretaris I DPD KNPI Sumut, memaksakan kehendak untuk melaporkan mantan Pangkostrad atas hal ini, itu adalah hak yang bersangkutan sebagai warga negara yang sama di mata hukum Republik Indonesia.
Kendati demikian, Choky ia ingatkan bahwa sebenarnya pihak gubernur juga dapat melaporkan Choky balik ke pihak berwenang, berkaitan dugaan pelanggaran UU ITE No 11/2008 jo No 19/2016 tentang Pencemaran Nama Baik.
“Pencemaran nama baik gubernur yang mana dikatakan pelatih biliar tersebut pada salah satu wawancara media online-YouTube menyampaikan kata-kata penghinaan kepada Gubsu,” ungkap pria yang beken disapa Ucok Napit ini.
Karenanya ketua LBH FKPPI Sumut ini harap, Khairuddin Aritonang agar tidak membawa rasa kesal ataupun sakit hati atas kejadian tersebut.
“Harapan kita sebaiknya dianggap wajar (karena) gubernur kecewa atas prestasi atlet Sumut yang anjlok di peringkat 13 pada PON XX di Papua lalu, padahal sebelumnya kita masuk 10 besar,” katanya.
Harusnya lagi, imbuh Ucok Napit, dengan semangat Gubernur Edy memberi motivasi khusus kepada para atlet yang hendak bertanding di PON XXI/2024 mendatang, justru menyampaikan applaus dan berterimakasih.
“Inti acara tersebut adalah gubernur berharap atlet Sumut harus bangkit dan juara karena saya juga hadir pada acara itu dan berdekatan duduk dengan pelatih biliar tersebut,” bebernya.
Wajarlah sambung dia, gubernur keras dan tegas dalam pemberian nasehat dan arahan pada acara tersebut, oleh karena yang diberikan tali asih kepada atlet maupun pelatih termasuk juga pelatih biliar, bersumber dari uang rakyat Sumut.
Terlebih dalam acara tersebut bukan hanya pelatih biliar saja yang diberi teguran, termasuk pihak Dispora dan KONI Sumut pun ikut ditegur Gubsu Edy.
“Sekali lagi kita rakyat Sumut berharap kepada pelatih biliar agar menyudahi permasalahan tersebut dan mari kita bergandengan tangan untuk memajukan Sumur khususnya bidang olahraga,” demikian Ucok Napit. * (pr/oxo)
Komentar Anda