Oxomedia,- Badan Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa studi kualitas air rumah tangga pada 2020 menemukan bahwa hampir 70 persen dari 20.000 sumber air rumah tangga di Indonesia telah tercemar tinja.
Hal itu terjadi karena limbah tinja tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan dan sumber air sekitar. Pernyataan itu dikeluarkan UNICEF saat meluncurkan kampanye bertajuk #DIHANTUITAI
Kampanye itu bertujuan memberikan pemahaman kepada keluarga di Indonesia tentang sanitasi aman dan dampak pencemaran sumber air oleh tinja terhadap kesehatan masyarakat.
Menurut UNICEF, di antara tantangan untuk meningkatkan akses sanitasi aman ialah kesadaran masyarakat yang rendah terhadap resiko pengelolaan tangki septik yang tidak memadai dan frekuensi pengurasan tangki yang rendah.
“Sanitasi yang aman bisa merubah kehidupan anak-anak dan membuka kesempatan mereka mewujudkan potensi dirinya. Sayangnya, ada begitu banyak anak yang tinggal di daerah dengan sanitasi tidak aman dan hal ini mengancam setiap aspek kehidupan mereka,” ujar Perwakilan UNICEF.
Saat ini, pemerintah Indonesia dilaporkan sedang menyusun jalan peta akses sanitasi aman dengan dukungan dari UNICEF dan beberapa mitra lain.
Selain itu, pada Mei mendatang di Jakarta akan diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sanitasi dan Air Minum untuk Semua.
(TIM)
Komentar Anda