Dokter Keluarga Berperan dalam Penanganan Kanker Payudara

Dokter Keluarga

Jakarta, Oxomedia, – Dalam rangka memperingati Bulan Kanker Payudara Internasional yang jatuh pada bulan Oktober, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) bekerjasama dengan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menyelenggarakan Seminar Sehari “Peran Dokter Keluarga dalam Tatalaksana Kanker Payudara di Indonesia” secara hybrid.

Kegiatan luring diselenggarakan di Hotel Century Park Senayan, Jakarta dan daring di seluruh Indonesia yang dihadiri hampir 900 peserta yang terdiri dari para Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Sp.KKLP), PPDS KKLP Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Umum dan juga para Dokter Muda dari berbagai Fakultas Kedokteran antara lain Universitas Sumatera Utara, Universitas Prima Indonesia, Universitas Methodist Indonesia, Universitas Muhammadyah Sumatera Utara, Universitas Indonesia, Universitas YARSI, Universitas Atmajaya, Universitas Taruma Negara, Universitas Pelita Harapan, dan berbagai Universitas lainnya.

Seminar tersebut bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi interprofesi dalam penanggulangan dan pencegahan kanker payudara khususnya di layanan primer. Saat ini hampir 80% kasus kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut yaitu stadium 3 dan 4 hanya sebagian kecil yang ditemukan pada stadium 1 dan 2.

Harapannya dengan kolaborasi PDKI, PERABOI, dan YKPI serta berbagai profesi lainnya akan “membalikkan” penemuan kasus kanker payudara menjadi penemuan dini stadium 1 dan 2. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payadara Klinis (SADANIS) adalah metode deteksi dini sederhana yang dapat dilakukan oleh setiap perempuan dan Dokter Keluarga.

Selain itu Seminar ini juga bertujuan untuk sosialisasi dan branding Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (PPDS KKLP) kepada para Dokter dan Dokter Muda sebagai salah satu pilihan karir spesialis di layanan primer. Saat ini ada 6 Prodi KKLP yang telah mendapat izin operasional di Indonesia yaitu Prodi KKLP Fakultas Kedokteran UI, UGM, UNPAD, UNSYIAH, YARSI, dan UNPRI Medan.

Baca Juga :  Optimalkan Penanganan Covid-19, PPKM Mikro di 10 Kabupaten/Kota Diperpanjang

Ketua Umum PDKI Dr.dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM, M.Pd.Ked., yang didampingi oleh Wakil Sekretaris PP-PDKI Bidang Kerjasama Dr. dr. Ali Napiah Nasution, MKM, MKT, Sp.KKLP menjelaskan bahwa Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Sp.KKLP) atau yang lebih dikenal dengan Dokter Keluarga adalah dokter yang memiliki kekhususan di bidang ilmu kedokteran keluarga, yang merupakan profesi spesialis baru di Indonesia.

Seminar dimulai dengan Kata Sambutan dari Ibu Linda Agum Gumelar selaku Ketua YKPI, dilanjutkan oleh dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk., Ketua Umum PDKI, dan dibuka secara daring oleh Menteri Kesehatan RI Bapak Budi Gunadi Sadikin.

Seminar diawali dengan topik Etik dan Keselamatan Pasien oleh dr. M. Arvid Suhada, Sp.KKLP. Materi dari PDKI disampaikan oleh Narasumber dr. Novi Arifiani, Sp.KKLP, MKK, AAK yang menjelaskan bahwa peran Sp.KKLP dalam penanganan kanker payudara di layanan primer berkaitan erat dengan karakteristik dasar pelayanan kedokteran keluarga antara lain pelayanan yang komprehensif, berpusat pada pasien (patient centred care) yang memandang pasien tidak hanya dari aspek biomedis klinis keluhannya, tetapi juga aspek psikologis dan sosial (bio-psiko-sosial) yang dapat memengaruhi keluhan maupun penyakitnya. Sebuah quote dari William Osler menggambarkan dengan baik tentang karakteristik ini “Good Doctor treat the disease, but Great Doctor treat the patient who has the disease.” Pasien adalah pusat dari pelayanan Dokter Keluarga.

Dalam penanganan penderita kanker payudara sering sekali kita sangat fokus terhadap penyakitnya dan mengabaikan masalah psikologis dan sosial yang merupakan dampak dari penyakitnya, yang justru akan memengaruhi proses pengobatan pasien.

Karakteristik lain dari pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan yang bersinambung dan mengutamakan pencegahan. Dokter Keluarga hadir mengisi ruang-ruang kosong (filling the gap) pelayanan kanker dengan mendampingi para penderita dan penyintas kanker payudara termasuk penilaian  dini risiko kanker pada keluarga serta pencegahannya karena risiko hari ini merupakan masalah di masa depan.

Baca Juga :  Pemko Medan Bayar Insentif Nakes RSUD Dr. Pirngadi dan Puskesmas

Untuk itu skrining dan deteksi dini sangat penting untuk menegakkan diagnosis dini di layanan primer dengan berkolaborasi inter dan antar profesi antara lain dengan Dokter Ahli Bedah Onkologi.

Kesinambungan layanan esensial dalam tatalaksana penderita kanker payudara dan keluarga khususnya bagi para penyintas pasca perawatan di RS. Saat masalah klinis telah ditangani dengan baik di RS, masalah psikologis dan sosial justru baru dimulai pada saat pasien kembali ke keluarga dan masyarakat tempat tinggal maupun tempat kerjanya.

Dengan tingginya jumlah penderita kanker payudara di Indonesia, pencegahan, deteksi dini, dan pendampingan pasca perawatan di RS, maka peran Dokter Keluarga sebagai kolaborator para Ahli Bedah Onkologi untuk melanjutkan pelayanan yang dibutuhkan penderita kanker payudara di komunitas menjadi sangat penting.

Peningkatan kompetensi baik pengetahuan, keterampilan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang onkologi di layanan primer (oncology in primary care) sangat krusial agar Dokter Keluarga dapat berperan optimal dalam tatalaksana kanker khususnya kanker payudara di Indonesia.

Pada akhirnya   Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia berharap bahwa Seminar ini merupakan awal dari Kerjasama PDKI dengan PERABOI dan YKPI untuk dapat bermanfaat dan memberikan pelayanan terbaik bagi para penderita, penyintas kanker payudara dan keluarganya…di Indonesia. (BOB/REL)