Oxomedia, Medan – Bagi sebagian orang, berurusan dengan jarum suntik dirasa sangat kurang nyaman. Begitu juga dengan Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi.
Lalu, apa cerita menarik yang terungkap dari pernyataan Mantan Pangkostrad tersebut?
Ternyata, Gubsu Edy Rahmayadi mengaku lebih memilih ikut peperangan ketimbang berurusan dengan jarum suntik.
“Saya paling tidak suka berurusan dengan alat suntik. Kalau boleh memilih lebih baik saya berperang dari pada harus disuntik,” kata Gubsu sambil melempar senyum.
Hal itu diungkap Gubsu saat menerima kunjungan Staf Ahli Menkes RI Brigjen TNI Alexander Kaliaga Ginting Suka di rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara Jl Jenderal Sudirman No 41 Medan, Selasa (25/5/2021).
“Tapi sekarang kondisinya beda, saya harus rela menjadi orang pertama di Sumut ini yang disuntik vaksin Covid-19,” ujar Edy.
Menurutnya, rasa risihnya terhadap jarum suntik memudar tatkala ada hal lebih besar dikedepankan, yakni vaksinasi Covid-19.
Edy pun sekaligus ingin membuka kesadaran masyarakat agar tak takut untuk divaksin.
“Kita harus mengutamakan kepentingan orang banyak dari pada menuruti kemauan kita pribadi. Kita harus mendukung program pemerintah. Dan vaksin ini salah satu bentuk ikhtiar kita sebagai manusia. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua,” ujarnya.
Edy juga mengapresiasi atas kehadiran rombongan Menkes dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di Sumut. Pihaknya berharap Kemenkes membantu Sumut dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Termasuk penyediaan vaksin maupun swap antigen untuk Sumut.
Selain itu Edy juga memaparkan keinginanannya untuk membuka kembali pelayanan Covid di eks RS Martha Friska. Hanya saja memang masih terkendala anggaran yang cukup besar.
Sementara itu Brigjen Alexander Kaliaga Ginting Suka mengaku pemerintah siap memberi dukungan vaksin dan swap untuk percepatan penanganan Covid di Sumut.
“Kami tentu siap membantu. Sebanyak 100 ribu atau 200 ribu kami siap turunkan,” ujarnya.