Komisi VI DPR RI minta BUMN Farmasi Tingkatkan Sinergitas

Jakarta – Komisi VI DPR RI undang para Direktur Utama Perusahaan BUMN Farmasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilangsungkan pada hari selasa (24/1) sore kemarin di ruang rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Komplek Parlemen, Senayan. RDP yang dipimpin oleh Wakil Pimpinan Komisi VI DPR RI, Martin Manurung (NasDem) dan Sarmuji (Golkar) ini membahas terkait Evaluasi Kinerja Korporasi Tahun 2022, Roadmap Pengembangan Holding Bumn Farmasi Dan Inisiatif Strategis Perusahaan Tahun 2023.

Perusahaan BUMN Farmasi tersebut menghadirkan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Direktur Utama PT Indofarma Tbk dan Pt Industri Nuklir Indonesia/Inuki (Holding Farmasi). Diawal rapat, masing-masing Direktur Utama melakukan paparannya masing-masing terkait tema yang menjadi pembahasan dalam RDP tersebut.

Rapat Dengar Pendapat yang berlangsung secara tertib dan lancar tersebut menghasilkan beberapa catatan dan rekomendasi, antara lain Komisi VI DPR RI meminta PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk dan PT Industri Nuklir Indonesia/INUKI (Holding Farmasi) untuk melakukan penataan strategic roadmap dengan mengedepankan sinergisitas antar perusahaan BUMN Farmasi dan juga stakeholders terkait dalam rangka memperluas market share secara nasional, regional maupun global serta meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan hingga pendapatan negara.

Tidak hanya itu, Komisi VI DPR RI juga meminta PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk dan PT Industri Nuklir Indonesia/INUKI (Holding Farmasi) untuk terus berupaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat melalui berbagai layanan kesehatan khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah, serta memperhatikan kebijakan Pemerintah terkait dengan TKDN dalam industri farmasi, serta terus melakukan inovasi teknologi farmasi demi mencapai kemandirian bahan baku industri farmasi nasional.

Berkaitan dengan PT Industri Nuklir Indonesia/INUKI, perusahaan yang paling akhir bergabung ke dalam holding BUMN Farmasi, Komisi VI DPR RI meminta agar PT Bio Farma (Persero) sebagai Holding BUMN Farmasi memperhatikan keberlanjutan dan keberlangsungan serta memperjelas arah pengembangan PT Industri Nuklir Indonesia/INUKI sebagai sebuah perusahaan BUMN Farmasi. (dw)