Jakarta, Oxomedia, – Cara cek indeks kualitas udara dan polusi di Indonesia dapat dilakukan secara online. Cek indeks kualitas udara dilakukan untuk mengetahui informasi kualitas udara dan polusi di suatu wilayah. Informasi ini perlu diketahui sebagai persiapan untuk beraktivitas di luar ruangan.
Dilansir situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, indeks kualitas udara adalah alat ukur sederhana berupa angka untuk menginformasikan kualitas udara ambien suatu daerah. Indeks kualitas udara diperoleh dari pengolahan data hasil pemantauan kualitas udara tahunan.
Cara cek indeks kualitas udara dan polusi udara di Indonesia bisa dilakukan secara online melalui situs IQAir atau aplikasi AirVisual yang dikembangkan oleh IQAir. Berikut langkah-langkah untuk cek kualitas udara dan polusi udara melalui IQAir AirVisual:
Buka situs IQAir di https://www.iqair.com/
Atau buka aplikasi AirVisual di smartphone
Pastikan sudah diizinkan untuk mengakses fitur lokasi (GPS)
Tunggu beberapa saat hingga aplikasi berhasil mendeteksi lokasi terkini, tempat pengguna berada. Setelah itu, akan muncul secara otomatis skor indeks kualitas udara di sekitar lokasi.
Pengguna dapat melihat skor indeks kualitas udara di wilayah lain, caranya dengan menuliskan nama wilayah yang hendak dicari pada kolom pencarian.
Selain itu, pengguna bisa juga melihat daftar peringkat perolehan skor indeks kualitas udara di wilayah Ibu Kota dari berbagai negara.
Cara Membaca Data Kualitas Udara dan Polusi Udara
Saat mengecek data kualitas udara si suatu wilayah yang ditampilkan pada website IQAir atau aplikasi AirVisual akan muncul data status “Tingkat polusi udara”, skor “Indeks kualitas udara”, dan informasi konsentrasi partikulat “Polutan utama”.
Dikutip dari situs IQAir, indeks kualitas udara berkisar dari 0 hingga 500. Kualitas udara dapat di atas 500 apabila ada tingkat polusi udara berbahaya yang lebih tinggi. Kualitas udara yang baik berkisar dari 0 hingga 50, sedangkan pengukuran di atas 300 dianggap berbahaya.
Berikut kategori indeks kualitas udara, dari kondisi baik hingga kondisi berbahaya:
Skor 0-50 (Baik)
Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan maupun nilai estetika. Pada tingkat kualitas udara ini dapat menikmati aktivitas luar ruangan seperti biasa.
Skor 51-100 (Sedang)
Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. Hindari ventilasi ruang dalam dengan udara luar, dan tutup jendela untuk menghindari polusi udara luar masuk ke dalam ruangan.
Skor 101-150 (Tidak sehat untuk kelompok sensitif)
Tingkat kualitas udara yang berpengaruh pada manusia atau hewan dengan kondisi tubuh yang sensitif. Kelompok sensitif memiliki risiko kesehatan yang lebih besar, harus menghindari semua aktivitas di luar ruangan, dan harus mempertimbangkan untuk menggunakan masker polusi udara di luar ruangan.
Skor 151-200 (Tidak sehat)
Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai estetika. Dianjurkan menghindari dan memakai masker polusi di luar ruangan.
Skor 201-300 (Sangat tidak sehat)
Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Dianjurkan harus tetap berada di dalam ruangan dan membatasi aktivitas. Ventilasi tidak dianjurkan. Pembersih udara harus dihidupkan.
Skor 301-500 atau lebih tinggi (Berbahaya)
Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. Pada tingkatan ini setiap orang berisiko tinggi mengalami iritasi parah dan efek kesehatan negatif yang dapat memicu penyakit kardiovaskular dan pernapasan.
Sementara untuk mengetahui data tingkat polusi udara dapat diketahui melalui informasi konsentrasi partikulat, yakni PM2.5 dan PM10. Dikutip dari situs IQAir, perbedaan antara PM10 dan PM2.5 adalah masalah ukuran.
PM2.5 sangat halus, dan PM10 lebih besar dan lebih kasar dari PM2.5.2 karena PM10 adalah partikel yang lebih besar dari PM2.5, kecil kemungkinannya untuk menyeberang dari paru-paru ke aliran darah. Namun, PM10 dapat menembus jauh ke dalam paru-paru.
Sebagai informasi, data yang ditampilkan pada situs IQAir atau aplikasi AirVisual juga bersumber dari data termasuk data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain itu, cara cek kualitas udara dan polusi udara di suatu wilayah bisa pula dilakukan atau dicek melalui situs atau aplikasi lain secara online. Namun ada kemungkinan parameter dan skor yang berbeda yang digunakan pada masing-masing situs atau aplikasi (Detik.com/Bob)